Saya mengajak
pembaca untuk melakukan lompatan pemikiran dari sebuah masalah ke dalam
fenomena tentang alam bawah sadar. Apakah memang ada hubungannya antara fisika
dan ilmu tentang syaraf? Apa pula itu, alam bawah sadar?
Ternyata,
ungkapan “What you think is what you get” bukan sekadar ungkapan
normatif biasa dan saya berharap bahwa tulisan ini dapat memotivasi para
pembaca, dan terutama dapat meningkatkan motivasi diri saya sendiri dalam
melakukan kegiatan sehari-hari di dunia kerja, keluarga dan sosial lain.
Jika Anda
mempunyai masalah, Anda akan menemukan bahwa masalah tersebut sudah lama
mengakar dalam diri Anda. Jika Anda punya problema keuangan, misalnya, tanyakan
kembali keyakinan Anda tentang uang. Hal yang paling sering muncul pada saat
orang punya masalah keuangan adalah ungkapan “Saya tak pernah punya uang cukup”
dan “Saya tidak mungkin maju”.
Keyakinan-keyakinan
yang mengalir kemudian bisa merembet ke “Gaji saya hanya cukup untuk membayar
utang”, “Tidak mungkin penghasilan pelaksana seperti kita ini cukup untuk
membiayai keperluan keluarga”, “Zaman sekarang, susah cari tambahan uang,
Bung!”, dan seterusnya. Hal-hal seperti itu sering terjadi berulang-ulang, dan
begitu banyak orang menganggap hal seperti itu merupakan hal yang biasa. Tak
heran, orang yang sering mengeluh seperti itu tidak pernah (saya coba tekankan
TIDAK PERNAH) bisa maju dalam hal keuangan. Orang seperti ini berperang melawan
kesadarannya sendiri bahwa dia akan sulit menghasilkan uang.
Isi alam
bawah sadar Anda yang menjadi faktor penting. Jika alam bawah sadar berisi
kecemasan, hal-hal negatif atau pendapat yang tidak berdasar, alam bawah sadar
akan menganggap benar. Jika alam bawah sadar percaya pada miskin, gagal dan
banyak masalah maka
Artikel sebelumnya
Next Article
Belum ada tanggapan untuk "Memotivasi diri sendiri melalui alam bawah sadar part 2, Fisika kuantum versus syaraf"
Post a Comment
Hay guys thank you sudah mampir di blog bnesia. Silakan berikan feed back kalian di kolom komentar berikut