Banyak kalimat motivasi yang sering kita dengar dalam hidup ini,
salah satunya adalah "what you think is what you get”. Entah siapa yang
menciptakan kalimat ini. Sebagai seseorang yang telah menghadapi kenyataan
hidup kita akan berspekulasi, apakah semudah itu bahwa jika kita menginginkan
diri ini menjadi sesuatu yang diimpikan, kita hanya cukup memikirkannya saja.
Kita pasti tahu jawabannya tidaklah sesederhana itu.
Dalam filosofi agama hindu
disebutkan Tri Kaya Parisudha yang artinya tiga perbuatan yang harus disucikan
yang meliputi Manacika (pikiran),Wacika (perkataan) dan Kayika (perbuatan). Ini
merupakan urutan dari terjadinya sesuatu yang semuanya berawal dari pikiran dan
gagasan serta ide-ide tentang sesuatu hal yang kemudian disampaikan melalui
perkataan dan beraksi melalui tindakan.
Jadi jelas bahwa “what you
think is what you get” karena semua yang terjadi di dunia ini memang berawal
dari suatu pemikiran. Pemikiran yang berulang-ulang sehingga menciptakan medan
magnet melalui alam bawah sadar yang kuat untuk mewujudkannya dalam bentuk
tindakan. Fungsi utama alam bawah sadar adalah membuktikan
apa-apa yang sudah tertanam dalam alam bawah sadar berupa pikiran dan
perkataan. Dengan demikian, manusia bisa memprogram alam bawah sadar dengan
pikiran atau ucapan yang menjadi keinginan kita.
Berikut ini
adalah sebuah isi konsep alam bawah sadar dari
Bambang Widjajarso yang kami dapat dari artikel PDF
Sebuah ungkapan sederhana “What
you think is what you get” begitu seringnya kita dengar dari motivator,
dari mentor maupun dari atasan kita. Saking seringnya, mungkin orang tidak
terlalu memperhatikan sebuah makna yang terkandung pada kalimat tersebut,
kecuali hanya kalimat normatif biasa saja yang disampaikan orang lain ketika
kita sedang menghadapi masalah. Orang yang sedang menghadapi masalah memang
mempunyai kecenderungan menyatakan kalimat-kalimat negatif, pesimis, putus asa,
kutukan bahkan nasib. Kondisi seperti ini dapat saja dialami oleh siapa pun,
termasuk kita.
Kalau pun orang, misal teman kita, menasihati kita, memotivasi
kita dan, mungkin, mengajak kita untuk beraktivitas lain agar dapat melupakan
sementara masalah kita, dan kita mau mendengarkan dan bercengkrama dengan
teman, mungkin itu karena rasa sungkan saja, mengingat teman sudah memberikan
perhatian khusus seperti itu dan kita juga sadar bahwa ‘dunia belum kiamat’.
Akhirnya, setelah kita terlibat dalam jalan-jalan, nonton, makan, misalnya,
dengan mereka—sahabat-sahabat kita—,mereka pun berkomentar “Nah, gitu dong! Itu
namanya persahabatan dalam suka dan duka. Jangan sungkan kalau mau jalan-jalan
lagi ya!”
1 of 3 >>
Next Memotivasi diri sendiri melalui alam bawah sadar part 2
Belum ada tanggapan untuk "Memotivasi diri sendiri melalui alam bawah sadar part 1"
Post a Comment
Hay guys thank you sudah mampir di blog bnesia. Silakan berikan feed back kalian di kolom komentar berikut